LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN
KURVA
PERTUMBUHAN JAGUNG
Disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
DISUSUN
OLEH :
JONI KURNIAWAN D1A014082
PROGAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
1.
Judul Praktikum
Kurva
pertumbuhan jagung
2. Prinsip teori
Suatu sifat fisiologi yang hanya
dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan zat-karbon
dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam
tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung cukup cahaya dan oleh karena itu
maka asimilasi zat-karbon disebut juga fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa
fotosintesis atau asimilasi zat-karbon itu suatu proses di mana zat-zat
anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi
zat organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari. Pengubahan energi
sinar menjadi energy kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi kimia
menjadi energi kerja pada peristiwa pernefasan dalam tubuh tumbuhan merupakan
rangkaian proses kehidupan di dunia ini (Dwidjoseputro,1996).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat
tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan
hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses
sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki
kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber
energi (Salisbury dan Ross,1995).
Fotosintesis merupakan suatu proses
biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang
dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya
mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam
mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur
membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi
karbohidrat dan cahaya yang diperlukan tumbuhan untuk proses
tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan
proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak
dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1996).
Fotosintesis merupakan salah satu
cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat
(difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang
ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang
dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang (biologi.blogsome.com, 2013).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan
bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia
mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian
daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia
menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas
timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon
yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat
sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan
polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan
lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri
dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Orang yang pertama kali menemukan
fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang
penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan
bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz
melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhanHydrilla verticillata ke
dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik
dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana
itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari
tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 2002).
3.
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini yaitu untuk
mengamati kurva pertumbuhan tanaman selama fase vegetatif,
yang meliputi nilai kumulatif dan laju
pertumbuhannya.
4.
Bahan dan Alat
Bahan:
a.
Benih
jagung
b.
Polybag.
c.
Tanah
d.
Pupuk
Alat:
a.
Penggaris
b.
Kertas
milimeter
5.
Metode Kerja
·
Siapkan media tanam untuk setiap polybag
berisi campuran tanah dan pupuk
kandang (2:1) seberat 15 kg
·
Buat lubang tanam di tengah-tengah polybag dengan kedalaman 2 cm, dan buatlah 2 lubang untuk pupuk di
sebelah kiri dan kanan lubang
tanam dengan jarak 5 cm dari lubang tanam
·
Pilihlah benih jagung
yang baik dan seragam
·
Tanamkan 2 benih untuk
setiap polybag (setiap lubang tanam)
·
Berikan pupuk NPK sebanyak 10 gram per tanaman (per
polybag) dengan memasukkannya ke dalam lubang pupuk
yang sudah disediakan
·
Setelah benih ditanam
dan dilakukan pemupukan segera lakukan penyiraman hingga mencapai kapasitas lapang
·
Penyiraman berikutnya dilakukan setiap pagi hari
·
Pengamatan :
Ukurlah tinggi tanaman
(setiap 1 minggu sekali)
Amati
jumlah daun (setiap 1 minggu sekali)
·
Berdasarkan hasil pengamatan
tersebut, buatlah grafik tumbuh yang meliputi : nilai kumulatif dan laju
pertumbuhan dari setiap variable yang diamati
·
Bandingkan antara grafik
tinggi tanaman dan jumlah daun.
6.
Hasil
No |
Tanggal |
Tinggi ( Cm) |
Jumlah daun |
||||
II1 |
II2 |
II3 |
II1 |
II2 |
II3 |
||
1 |
08-Mar-16 |
10,4 |
9 |
15,8 |
3 |
3 |
4 |
2 |
15-Mar-16 |
30 |
27 |
45 |
5 |
5 |
5 |
3 |
22-Mar-16 |
69,6 |
53,7 |
86 |
7 |
8 |
9 |
4 |
29-Mar-16 |
91 |
67,3 |
112 |
11 |
10 |
11 |
5 |
05-Apr-16 |
139 |
99,3 |
148 |
13 |
13 |
15 |
6 |
12-Apr-16 |
bunga |
95 |
bunga |
bunga |
15 |
Bunga |
7 |
19-Apr-16 |
bunga |
bunga |
bunga |
bunga |
bunga |
Bunga |
7.
Pembahasan
Pada pertumbuhan tanaman terdapat fase-fase yaitu : Fase
Embryonis, merupaka fase embryonis dimulai dari pembentukan zygote sampai
terjadinya embrio, yang terjadi di dalam bakal biji (ovule). Dari zygote
diikuti dengan pembelahan sel sesudah itu terjadi pengembangan sel. Fase
embryonis tidak terlihat secara nyata (tidak tergambar dalam kurve) dalam
pertumbuhan tanaman, karena berlangsungnya di dalam biji. Fase Muda
(Juveni//Vegetatif) merupakan fase muda dimulai sejak biji mulai berkecambah,
tumbuh menjadi bibit dan dicirikan oleh pembentukan daun – daun yang pertama
dan berlangsung terus sampai masa berbunga dan atau berbuah yang pertama.
Perkecambahan merupakan satu rangkaian yang komplek dari perubahan-perubahan
morfologis, fisiologis, dan biokimia. Fase menua dan aging ada beberapa factor
dapat menghambat atau mempercepat terjadinya fase menua in yaitu : penaikan
suhu, penghambat bunga atau buah pengurangan unsure-unsur dari dalam tanah (Lakitan,2001).
Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan bereproduksi secara
optimal adalah ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup di dalam tanah.
Jika tanah tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka
pemberian pupuk perlu dilakukan untuk memenuhi kekurangan tersebut. Setiap
jenis tanaman membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang berbeda. Ketidak
tepatan pemberian unsur hara/pupuk selain akan menyebabkan tanaman tidak dapat
tumbuh dan berproduksi se-cara optimal juga merupakan pemborosan tenaga dan
biaya (tidak efisien). Agar usaha pemupukan menjadi efisien maka, pemberian
pupuk tidak cukup hanya melihat keadaan tanah dan lingkungan saja, tetapi juga
harus mem-pertimbangkan kebutuhan pokok unsur hara tanaman. Dengan diketahui
kebu-tuhan pokok unsur hara tanaman maka dosis dan jenis pupuk dapat ditentukan
lebih tepat (Darmawan 1983).
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada
ikatan pembuluh, yang disebut kambium fasis atau kambium faskular, fungsinya
adalah membentuk xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang
terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium
intervasis. Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk
konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi
sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem
dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit (Darmawan dan Baharsjah,
1983).
Jagung merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia dan hewan.
Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat kasar yang cukup memadai sebagai
bahan makanan pokok pengganti beras. Selain sebagai makanan pokok, jagung juga
merupakan bahan baku makanan ternak. Kebutuhan akan konsumsi jagung di
Indonesia terus meningkat. Hal ini didasarkan pada makin meningkatnya tingkat
konsumsi perkapita per tahun dan semakin meningkatnya jumlah penduduk
Indonesia. Jagung merupakan bahan dasar / bahan olahan untuk minyak goreng,
tepung maizena, ethanol, asam organic, makanan kecil dan industri pakan ternak.
Pakan ternak untuk unggas membutuhkan jagung sebagai komponen utama sebanyak
51, 4 %. Tanaman jagung mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap tanah, baik
jenis tanah lempung berpasir maupun tanah lempung dengan pH tanah 6 -8.
Temperatur untuk pertumbuhan optimal jagung antara 24-30 °C. Tanaman jagung
pada masa pertumbuhan membutuhkan 45-60 cm .
Ketersediaan air dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk buatan yang cukup
untuk meningkatkan pertumbuhan akar, kerapatan tanaman serta untuk melindungi
dari rumput liar dan serangan hama. Jagung merupakan tanaman semusim (annual).
Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus
merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan
generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung
umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai
tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas
sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan
(seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Akar jagung
tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian
besar berada pada kisaran 2 m.
Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang
bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan
mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau
gandum. Terdapat muatan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. Batang beruas-ruas, Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.Daun
jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun
terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada
yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang
khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis
berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi
defisit air pada sel-sel daun.Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina
yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga
memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada
jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma)
Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman,
berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma
khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.Tongkol tumbuh dari buku, di antara
batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan
satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa
varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan
disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk
penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya. Biji jagung kaya akan
karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat
mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati
umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian
besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin (Darmawan 1983).
Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih
berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis tidak mampu
memproduksi pati sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda. Khasiat
jagung antara lain pembangun otot dan tulang, baik untuk otak dan sistem
syaraf, mencegah konstipasi, menurunkan risiko kanker dan jantung, mencegah
gigi berlubang, serta minyaknya dapat menurunkan kolesterol darah. Oleh sebab
itu air memiliki banyak fungsi bagi pertumbuhan tubuh tanaman. Salah satunya,
yaitu berfungsi untuk melarutkan unsur-unsur hara yang tetrserap. Manfaat yang
begitu besar, sehingga air sering disebut faktor pembatas dari pertumbuhan dan
perkembangan tanaman (Burhan 1997.
8. Daftar Pustaka
Campbell.
2000. biologi. Erlangga. Jakarta
Campbell . 2002
Biologi. Erlangga. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta.
Dwidjo
saputra. 1978. pengantar fisiologi tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Kimbal.
john, w. dkk. 1990. biologi. Erlangga. Jakarta
Lakitan,
Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.
Lampiran
Comments
Post a Comment